Minggu, 10 Oktober 2010

mari berkenalan !

assalamnamu'alaikum .. oyyy muanye kenalin nama ana Sully Fauziah Irfani azzahra ala Batawie hhee , tapi boong ;) hhehehe nama ana just SULLY FAUZIAH .. salam kenal semuanyaa , semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT , AMINN

biasanya kawan kawan pada manggil uly tapi mpo ana manggil a aneh dehh masa dya manggil "LINGUA" ?!?'//'[][''/.//.  what mean? hohoho ana aja ga tau ,
kembali ke topik utama ! uly lahir di kota metropolitan alias Jakarta yang dah super sumpek ama penduduknye,, abis begimane kaga pnya kampung sihh hheee , tepatnya tanggal 18 November 1993  dengan bergelimangan darah my mom huhuhuhu , jadi tambah sayang deh ma mamiihh kwkwkw ;D , golongan darah ku B sama kaya ibu ayah ku . ibu ku seorang ibu rumah tangga nd ayah ku dah meninggal waktu aku Tk huhhu tapi gapapa , tetap SEMANGAT !!!!!! cayo sully ,, :)
oyy kawan ... ana anak ke 6 dari 6 bersaudara , biasa orang jaman bahhhheela (doeloe) banyak anak banyak rejeki hheeee. AMIN


hobby ana baca , renang , karate nd masih bnyk gy

visi ku dalam menjadi manusia yang bahagia dunia akhirat AMIN..
Misi a yaitu belajar dengan IKHLAS biar masuk ke otak ,
melakukan ibadah KEPADA Allah !

udah dlu ya perkenalannya ,
wassalamu'alaikum wr.wb
babayyyyyyyy , dududududududu ..........
keep smile :)

5. Hasil Pertanian Kakao

Pertanian Menulis :Dari Pertanian Oleh Petani Untuk Pertanian


Hasil pertanian yang berupa coklat yang selama ini kita kenal sebenarnya bernama tanaman kakao. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat klasifikasi botani tanaman kakao sebagai berikut:
Divisi: Sperrnatophyta
Sub divisi: Angiosperrnae
Kelas: Dicotyledonae
Keluarga: Sterculiaceae
Genus: Theobroma
Spesies: Theobrorna cacao L.

Hasil Pertanian Kakao Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia setelah Hasil Pertanian Kakao Pantai Gading dan Hasil Pertanian Kakao Ghana . Hasil pertanian kakao itu diperoleh dari pertanian kakao dengan luas areal 1.563.423 ha dan produksi 795.581 ton yang mampu menyerap 1.526.271 kepala keluarga, angka yang sangat fantastis dan spektakuler dibandingkan dengan hasil pertanian yang lain. Seperti yang telah diprediksi oleh deptan, hasil pertanian kakao ini diprediksi akan ekspor kakao Indonesia Tahun 2009 mengalami penurunan 30 % atau total ekspor hanya 248.000 – 406.000 ribu ton atau setara dengan potensi kehilangan pendapatan ekspor sebesar USD.57 juta – USD 114. Berdasarkan data terakhir dari ICCO (International Cacao and Coffee Organization) menunjukkan kebutuhan Hasil Pertanian Kakao dunia saat ini diperkirakan sebesar 3,299 juta ton. Untuk produksi biji kakao hanya sebesar 3,288 juta ton. Ini berarti penawaran Hasil Pertanian Kakao dunia kurang sekitar 110.000 ton. Indonesia dalam komoditas Hasil Pertanian Kakao ini, memegang peran strategis. Produksi Hasil Pertanian Kakao Indonesia saat ini atau tahun 2006 ini mencapai 435.000 ton pertahun. Maka negara kita menjadi ketiga terbesar dunia penghasil kakao setelah Pantai Gading dan Ghana di Afrika dengan pangsa produksi sebesar 13,23 persen dari total produksi Hasil Pertanian Kakao dunia. Produksi ini masih akan ditingkatkan hingga mencapai 600.000 ton pada tahun 2010. Kita melihat sekarang, posisi Sulawesi Selatan sebagai salah satu produsen kakao terbesar di Indonesia. Luas areal perkebunan 181.276 Ha atau sekitar 19,83 % dari jumlah luas areal perkebunan kakao nasional. Kakao tersebar di 17 provinsi termasuk Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Papua dan beberapa daerah lain. Diharapkan para pelaku usaha agribisnis cacao Indonesia dapat berpartisipasi dalam event Eurocholate 2009 yang merupakan salah satu event bagi brand image Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kakao terbesar dan juga dalam promosi dan ekspansi pasar Internasional.

Asosiasi Pengusaha dan Industri Kakao dan Coklat Indonesia menyambut baik dengan adanya pemberlakuan secara wajib SNI 2323-2008 Biji kakao. Hal senada juga dilontarkan oleh pihak pemerintah yang disampaikan oleh perwakilan dari Ditjen Perkebunan, Puslitkoka, Bea Cukai, dan Badan Karantina Pertanian serta bersepakat perlunya  reward and punishment dalam penerapan regulasi ini.

Pemberlakuan wajib SNI ini juga harus diterapkan pada biji kakao produk impor. Penerapan SNI Wajib Kakao sebagai mana yang terdapat dalam rancangan permentan diharapkan jangan sampai mematikan potensi petani / produsen kakao untuk itu perlu dilakukan kajian sosial ekonomi terkait rencana pemberlakuan wajib SNI 2323-2008.

Biji kakao asal Indonesia yang telah melewati tahap pengolahan atau fermentasi sudah tentu memperoleh biji kakao yang memenuhi syarat mutu dalam SNI 2323-2008. Tahapan pengolahan dan ferementasi akan memunculkan aroma yang khas / berbeda dari masing-masing jenis biji kakao, berbeda hal nya bilamana biji kakao tidak melalui proses fermentasi maka akan dihasilkan aroma serta rasa yang pahit dan sepet. Sp-esifikasi aroma dan cita rasa kakao yang sanagt dipengaruhi oleh jenis kakao, lokasi tanam dan perlakuan selama budidaya.

Gerekan pencanangan ini bertujuan menyadarkan petani bahwa pentingnya fermentasi dan pengeringan yang sempurna dilakukan  jika ingin kakao lebih dihargai di pasar, karena dari  fermentasi akan menghasilkan cita rasa, aroma, warna dan bentuk yang lebih baik dan ini lebih diterima di pasar dunia. Secara umum kakao nasional masih memiliki permasalahan mendasar yaitu kualitas rendah akibat tidak difermentasi dan pengeringan yang tidak sempurna menyebabkan tumbuhnya jamur. Kondisi ini berdampak pada ekspor kakao Indonesia yang sering terkena “automatic detention” yaitu produk yang masuk tidak memenuhi persyaratan negera importir sehingga dimusnahkan atau dikembalikan ke Negara importir. Produk kakao yang diekspor sebagian besar tidak difermentasi sehingga melemahkan posisi tawar dimata konsumen dunia. Gerakan Nasional ini ditujukan untuk menyadarkan petani bahwa pentingnya fermentasi dan pengeringan yang sempurna dilakukan  jika ingin kakao lebih dihargai di pasar, karena dari fermentasi akan menghasilkan cita rasa, aroma, warna dan bentuk yang lebih baik dan ini lebih diterima di pasar dunia.

Hasil pertanian kakao yang harus didorong dengan peningkatan pembangunan agroindustri kakao nasional, khususnya dalam upaya meningkatkan produksi kakao fermentasi, bermutu dan memiliki nilai tambah, sekaligus dapat menyediakan bahan baku industri dalam negeri secara berkelanjutan. Dijelaskan kembali bahwa luas areal tanaman kakao di Indonesia mencapai 1,5 juta hektar dengan produksi sebesar 790 ribu ton. Dalam kaitannya dengan upaya pemenuhan ketersediaan bahan baku bagi industri dalam negeri, Mentan menambahkan bahwa kita masih menghadapi berbagai kendala, khususnya masalah mutu agar penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib bagi biji kakao dan dapat diterapkan mulai tahun 2010 yang akan datang. Pada bagian lain Direktur Jenderal Perkebunan mulai tahun 2009 menyampaikan bahwa pemerintah akan melaksanakan Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional di 9 provinsi dan di 40 kabupaten yang dilaksanakan sampai tahun 2011. Pada dasarnya Pencanangan Gerakan Nasional Kakao Fermentasi dimaksudkan untuk mendukung Industri dalam negeri ini memiliki arti yang sangat strategis dalam upaya mendorong peningkatan hasil pertanian kakao dan pasca panennya.

Hasil pertanian kakao yang maksimal diupayakan dengan perbaikan kwalitas biji kakao melalui pemberlakuan wajib SNI perlu dukungan dari berbagai pihak dan salah satunya adalah melalui Gernas Kakao yang dicanangkan Direktorat Jenderal Perkebunan yang dimulai dari tahun 2008 dan akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun. Gernas tersebut akan dilakukan melalui perbaikan kebun kakao seluas sekitar 450 ribu Ha dan kegiatan penunjang seperti pelatihan bagi petani kakao, penyediaan kotak fermentasi, perbaikan mutu kakao dan pengembangan data base. Adapun hal-hal yang selama ini menjadi kekhawatiran on farm biji kakao diharapkan dapat dieliminir melalui kegiatan Gernas tersebut.

Hasil pertanian kakao yang semakin menurun dari tahun-ketahun selama ini karena kurangnya ketertarikan serta minat  para petani / produsen untuk menghasilkan kakao fermentasi disebabkan karena kurangnya insentif yang diberikan oleh pembeli terhadap biji kakao hasil fermentasi. Namun demikian masih banyaknya permintaan pasokan bagi industri yang dimpor dari negara-negara lain padahal petani kita mampu menghasilkan hasil pertanian kakao. Dalam mengapresiasi untuk merangsang para petani agar menghasilkan kakao fermentasi maka dari pihak asosiasi (AIKI) bersedia memberikan harga hasil pertanian kakao lebih tinggi untuk kakao fermentasi yaitu yang awalnya hanya menaikkan Rp 500/kg dari harga biasanya menjadi Rp 3000/kg sehingga harga biji kakao yang diterima petani bisa mencapai Rp 28000/kg.

Pembinaan didalam pengembangan mutu hasil pertanian kakao dan kemitraan yang masih perlu untuk ditindaklanjuti adalah terkait dengan aspek lain seperti banyaknya kotoran atau benda asing yang terikutkan pada saat pengiriman hasil pertanian biji kakao merupakan masalah kritis, serta beberapa hal substansi yaitu :

a.      Tindakan pabean jika produk tidak sesuai dengan persyaratan dalam SNI 2323-2008 Biji kakao. Untuk produk impor apabila tidak sesuai maka harus diekspor kembali atau dimusnahkan sedangkan untuk produk dalam negeri apabila tidak sesuai maka tidak boleh diedarkan.

b.      Label yang diatur dalam draf Permentan ini yang penting mudah dilihat, dibaca dan tidak mudah hilang. Ketentuan label berlaku di tingkat pengumpul atau packaging house karena tiap gapoktan akan dibangun packaging house sehingga produk yang dijual dapat tertelusur.

c.      Perlu disempurnakan pasal mengenai pengawasan. Untuk teknis pelaksanaan dalam hal penerimaan dan penolakan produk, pengawasan, dan pelaporan.

d.      Terkait dengan LS Prodak Puslitkoka dapat dijadikan sebagai LS Pro yang ditunjuk Menteri Pertanian akan tetapi dalam jangka waktu 2 tahun setelah ditunjuk maka Puslitkoka harus sudah diakreditasi.

e.      Sedangkan untuk Laboratorium uji saat ini baru tersedia 15 (lima belas belas) laboratorium uji yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Hasil pertanian kakao dapat ditingkatkan salah satunya dengan peningkatan kualitas pertanian. Tanaman Kakao merupakan tanaman perkebunaan berprospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman, serta faktor pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka tingkat produksi hasil pertanian dan kualitas hasil pertanian akan rendah.

Hasil pertanian kakao akan meningkat jika petani kakao melakukan:

1. Persiapan Lahan
- Bersihkan alang-alang dan gulma lainnya
- Gunakan tanaman penutup tanah (cover crop) terutama jenis polong-polongan seperti Peuraria javanica, Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides & C. caeraleum untuk mencegah pertumbuhan gulma terutama jenis rumputan
- Gunakan juga tanaman pelindung seperti Lamtoro, Gleresidae dan Albazia, tanaman ini ditanam setahun sebelum penanaman kakao dan pada tahun ketiga jumlah dikurangi hingga tinggal 1 pohon pelindung untuk 3 pohon kakao ( 1 : 3 )

2. Pembibitan
- Biji kakao untuk benih diambil dari buah bagian tengah yang masak dan sehat dari tanaman yang telah cukup umur
- Sebelum dikecambahkan benih harus dibersihkan lebih dulu daging buahnya dengan abu gosok
- Karena biji kakao tidak punya masa istirahat (dormancy), maka harus segera dikecambahkan
- Pengecambahan dengan karung goni dalam ruangan, dilakukan penyiraman 3 kali sehari
- Siapkan polibag ukuran 30 x 20 cm (tebal 0,8 cm) dan tempat pembibitan
- Campurkan tanah dengan pupuk kandang (1 : 1), masukkan dalam polibag
- Sebelum kecambah dimasukkan tambahkan 1 gram pupuk TSP / SP-36 ke dalam tiap-tiap polibag
- Benih dapat digunakan untuk bibit jika 2-3 hari berkecambah lebih 50%
- Jarak antar polibag 20 x 20 cm lebar barisan 100 cm
- Tinggi naungan buatan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga sinar masuk tidak terlalu banyak
- Penyiraman bibit dilakukan 1-2 kali sehari
- Penyiangan gulma melihat keadaan areal pembibitan
- Pemupukan dengan N P K ( 2 : 1 : 2 ) dosis sesuai dengan umur bibit, umur 1 bulan : 1 gr/bibit, 2 bulan ; 2 gr/bibit, 3 bulan : 3 gr/bibit, 4 bulan : 4 gr/bibit. Pemupukan dengan cara ditugal
- Siramkan POC NASA dengan dosis 0,5 - 1 tutup/pohon diencerkan dengan air secukupnya atau semprotkan dengan dosis 4 tutup/tangki setiap 2-4 minggu sekali
- Penjarangan atap naungan mulai umur 3 bulan dihilangkan 50% sampai umur 4 bulan
- Amati hama & penyakit pada pembibitan, antara lain ; rayap, kepik daun, ulat jengkal, ulat punggung putih, dan ulat api. Jika terserang hama tersebut semprot dengan PESTONA dosis 6-8 tutup/tangki atau Natural BVR dosis 30 gr/tangki. Jika ada serangan penyakit jamur Phytopthora dan Cortisium sebarkan Natural GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang selama + 1 minggu pada masing-masing pohon


3. Penanaman
a. Pengajiran
- Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 - 100 cm
- Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya
- Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama

b. Lubang Tanam
- Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan
- Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) ditambah pupuk TSP 1-5 gram per lubang

c. Tanam Bibit
- Pada saat bibit kakao ditanam pohon naungan harus sudah tumbuh baik dan naungan sementara sudah berumur 1 tahun
- Penanaman kakao dengan system tumpang sari tidak perlu naungan, misalnya tumpang sari dengan pohon kelapa
- Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibit umur 6 bulan, Kakao Lindak umur 4-5 bulan
- Penanaman saat hujan sudah cukup dan persiapan naungan harus sempurna. Saat pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak tengah membentuk daun muda (flush)


4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 liter/pohon
b.Dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dengan cara dikoak. Pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali.

Sabar dan tawakkal serta istiqomah akan meningkatkan Hasil Pertanian Kakao di Indonesia.
MERDEKA!!!
Pertanian Oleh Petani Untuk Pertanian

Related Posts :

hasil pertanian



4. Daur Ulang Sampah Menjadi Robot RivkiRivki, Rivki - detikBandung

Bandung - Sampah, sebagian besar orang menyebutnya sebagai benda tidak berguna. Plus sampah selalu identik dengan bau busuk dan tempat yang kotor. Tapi untuk 2 mahasiswa yang sedang mengemban pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sampah adalah barang berguna. Mereka,Evan Driyananda (22) dan Attina Nuraini (22), menjadikan sampah sebagai media seni yang amat menarik. Kedua mahasiswa ini menyebutnya sebagai junk art.

"Salah satu cara untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan dimulai dari kita sendiri, untuk itulah kita berdua mencoba untuk meminimalisir peredaran sampah dengan cara mendaur ulang," ujar 2 mahasiswa yang masing-masing duduk di semester X dan mengambil jurusan Desain Seni Rupa, UPI ini.

Hasil daur ulang sampah yang mereka buat ini ternyata memiliki keunikan. Daur ulang mereka berbentuk mainan anak-anak yang dikemas dalam bentuk robot-robotan. "Sekarang kan lagi marak seni daur ulang, biasanya hasil daur ulang berbentuk tas dan lain-lain saya ingin membuat sesuatu yang berbeda," tandas Evan.

Lanjut lagi Evan menerangkan kalau bahan yang mereka pakai berasal dari limbah rumahnya, teman dan tetangganya. "Bahan yang saya pakai untuk membuat robot-robotan ini berasal dari sampah non organik, biasanya saya dapat bahan tersebut dari rumah saya sendiri dan dari teman-teman," jelas Evan.

Hasil daur ulang mereka ternyata sudah banyak mendapat tawaran dari berbaragai kalangan. Namun hingga sekarang tawaran tersebut mereka tolak. "Saya belum memikirkan untuk mengkomersilkan produk saya, kalaupun mau saya komersilkan saya maunya harga produk saya bersifat harga 'seni' bukan harga produksi massal. Karena tujuan saya adalah berseni ,bukan bisnis," cetus mahasiswa yang mulai menggemari dunia junk art pada tahun 2006.

Lanjut lagi Tina menjelaskan tentang alasan kenapa mereka belum mau mengkomersilkan produk mereka, "kita juga masih kuliah makanya kita belum mau terjun ke dunia bisnis," ujar Mahasiswi yang April nanti akan berulang tahun.

Kendati mereka berdua masih berstatus mahasiswa, mereka menganggap kalau kegiatan ini tidak mengganggu kegiatan akademik mereka. "Malah hasil karya kita sering mendapat dukungan dari dosen, dan rencananya karya kita ingin dijadikan sebuah penelitian untuk skripsi," kata Evan dan Tina sambil tersenyum.

http://bandung.detik.com/read/2009/02/16/133740/1085535/684/daur-ulang-sampah-menjadi-robot

3. Bahan Bakar hasil pengolahan minyak bumi

Ditulis oleh Zulfikar pada 09-09-2010
Hasil pengolahan minyak bumi merupakan bahan bakar dan dapat kita golongkan kedalam beberapa kelompok; gas-gas hidrokarbon ringan, bensin (gasoline), kerosin, bahan bakar pesawat jet dan minyak diesel, minyak bakar dan produk-produk lainnya, perhatikan bagan 10.21
bagan 10.21
Bagan 10.21. Hasil pengolahan minyak bumi
Gas hidrokarbon ringan merupakan senyawa paraffin dengan titik didih normal <30oC pada tekanan 1 atmosfer berwujud gas, seperti metana (CH4), etana (C2H6), propane (C3H8), dan n-butana (C4H10). Propane dan butane biasanya dicairkan untuk dijual sebagai LPG (Liquefied Petroleum Gases) bahan bakar rumah tangga.
Produk utama pengolahan minyak bumi awalnya adalah Bensin yang merupakan campuran kompleks dari ratusan hidrokarbon dan memiliki rentang pendidihan antara 30-200oC. Bensin adalah bahan bakar alat transportasi darat (mobil).
Kerosin, bahan bakar pesawat jet dan minyak diesel rentang titik didih yang mirip. Kerosin disebut juga dengan minyak tanah dan digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga, memiliki rentang titik antara 175-275 oC.
Bahan bakar pesawat jet memiliki dua daerah rentang titik didih, yang pertama antara 175-290oC di pergunakan untuk keperluan sipil, dengan kadar aromatik maksimum 20% volum. Sedangkan untuk keperluan militer rentang didihnya antara 65-290 oC dengan kadar aromat maksimum 25% volum.
Minyak diesel adalah bahan bakar untuk mesin diesel sering disebut dengan solar. Minyak diesel memiliki rentang titik didih antara 175-340oC. Sedangkan untuk mesin diesel kereta api rentang titik didihnya antara 180-370 oC.
Produk minyak bakar dibagi dalam lima jenis yaitu minyak bakar no. 1, no. 2, no. 4, no. 5 dan no. 6. Minyak bakar no. 1 sangat mirip kerosin tetapi memiliki rentang titik akhir pendidihan lebih tinggi. Minyak bakar no. 2 adalah minyak diesel untuk industry sangat mirip dengan minyak diesel otomotif.
Minyak bakar no. 1 dan no. 2 serta kerosin, bahan bakar pesawat jet dan minyak diesel biasa disebut sebagai BBM distilat (distillate fuels).
Minyak bakar no. 4, no. 5 dan no. 6 dikenal dengan BBM residu, merupakan hasil sisa destilasi minyak bumi. Minyak bakar no. 4 adalah yang paling ringan di antara ketiganya. Minyak bakar no. 5 masih berupa cairan pada suhu di atas 10 oC sedangkan minyak bakar no. 6 harus dipanaskan terlebih dahulu untuk bisa mencair.
Produk-produk lain dari proses pengolahan minyak bumi, masih sangat bermanfaat seperti minyak pelumas, waxes (lilin), greases (gemuk), aspal dan kokas.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/kecepatan-reaksi-dan-energi/bahan-bakar-hasil-pengolahan-minyak-bumi/

2. Hasil Output Proses Pengolahan Minyak Bumi - Minyak Bakar, Diesel, Bensol, Kerosin, Gas Bakar, Arang - Pendidikan Sains Kimia


Proses pengolahan minyak bumi yang berupa lumpur hitam untuk menjadi minyak bumi dalam bentuk yang beraneka ragam seperti kerosin, bensin, bensol, bio pertamax, bio diesel, minyak tanah, solar, dan lain sebagainya membutuhkan proses produksi yang panjang. Hasil keluaran dapat bertingkat-tingat maupun hanya mengeluarkan satu hasil saja.
Penjelasan mengenai tehnik dan cara mengolah minyak bumi mentah menjadi matang dapat dilihat pada artikel lain di situs organisasi.org ini. Di sini kita akan menjelaskan lebih rinci mengenai hasil keluarannya, yaitu sebagai berikut di bawah ini :
1. Bensol
Bensol adalah bahan bakar kapal terbang atau pesawat terbang.
2. Minyak Diesel
Minyak diesel adalah cairan yang digunakan untuk menjalanan mesin diesel / disel.
3. Minyak Bakar
Minyak bakar adalah bahan bakar yang dipakai untuk kapal laut dan untuk keperluan operasional industri.
4. Gas Bakar
Gas bakar adalah gas yang berfungsi sebagai bahan bakar gas untuk kebutuhan hidup rumah tangga sehari-hari dan juga untuk keperluan bahan industri.
5. Kerosin atau alias Minyak Tanah
Kerosin adalah bahan bakar cair untuk kebutuhan rumah tangga.
6. Bensin
Bensin adalah cairan yang difungsikan untuk bahan bakar kendaraan bermotor seperti mobil dan motor.
7. Arang atau Batu Ampas
Arang adalah bahan bakar yang banyak dipakai untuk kebutuhan industri.
-----
Tambahan :
Hasil Proses pengolahan minyak bumi juga dapat menghasilkan keluaran lain yang dapat digunakan seperti sebagaimana berikut di bawah ini :
1. Aspal
Aspal adalah salah satu material yang digunakan untuk membuat jalan raya.
2. Gas Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah bahan untuk memproduksi karet sistetis atau tiruan dari bahan dasar plastik
3. Parafin
Parafin adalah salah satu bahan yang dipakai untuk tutup botol, industri tenun menenun, korek api, korek api, lilin batik dan masih banyak lagi lainnya.

http://organisasi.org/hasil_output_proses_pengolahan_minyak_bumi_minyak_bakar_diesel_bensol_kerosin_gas_bakar_arang_pendidikan_sains_kimia

1. Physical Evidence

A. PENGERTIAN PHYSICAL EVIDENCE
Physical evidence atau kita kenal dengan kata lain “bukti fisik” ini yaitu merupakan suatu hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli dan menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan.
Bukti fisik adalah lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyediaan jasa serta konsumen berinteraksi, ditambah elemen tangible yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu.
Berdasarkan penjabaran tersebut dapat di simpulkan bahwa Bukti fisik adalah struktur fisik dari sebuah perusahaan yang merupakan komponen utama dalam membentuk kesan sebuah perusahaan. Bukti fisik memiliki peranan penting untuk menarik minat konsumen agar datang ke suatu perusahaan dan melakukan pembelian.



B. UNSUR-UNSUR PHYSICAL EVIDENCE
Unsur-unsur ini sangat diperlukan dalam memajukan perusahaan, karena hal ini dapat mempengaruhi penilaian pelanggan terhadap jasa perusahaan. Unsur-unsur yang termasuk ke dalam physical evidence, antara lain :
1. Lingkungan Fisik (servicescapes)
Dalam sebuah operasi kerja diperlukan penyeleksian operator kerja yang memenuhi syarat sehat fisik dan psikologis serta memiliki skill yang menunjang, tetapi tanpa adanya lingkungan fisik kerja yang baik maka akan timbul berbagai masalah dalam operasi kerja.
Manusia sebagai makhluk sempurna tetap tidak luput dari kekurangan,
dalam arti segala kemampuannya masih dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan (interior), dan dapat juga dari luar perusahaan (eksterior). Hal-hal tersebut dapat berpengaruh secara signifikan terhadap hasil kerja manusia. Lingkungan fisik dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Lingkungan Eksterior
Merupakan lingkungan atau penampilan luar dari sebuah perusahaan yang dapat menarik perhatian konsumen untuk melakukan pembelian. Oleh karena itu dalam mendesain bagian luar perusahaan harus memperhatikan seperti :
 Desain eksterior
Eksterior selalu dikaitkan dengan seni atau keindahan, dimana eksterior adalah cerminan awal dari pengunjung dalam beraktivitas pada sebuah bank. Eksterior memiliki peran yang sangat penting untuk menimbulkan kesan nyaman bagi pengunjung dalam beraktivitas.

 Signage
Signage adalah setiap jenis grafik visual dibuat untuk menampilkan informasi kepada khalayak tertentu. Ini biasanya diwujudkan dalam bentuk informasi jalan yang dicari ditempat-tempat seperti jalan-jalan atau di dalam/di luar bangunan. Tanda-tanda ini ditampilkan pada eksterior dan interior yang digunakan sebagai label (nama perusahaan, departemen, dll) untuk penunjuk arah (seperti pintu masuk) dan menyampaikan aturan-aturan perilaku (tidak merokok, anak-anak harus disertai orang dewasa).
 Area parkir
Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan dapat berupa taman parkir dan/atau gedung parkir. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan rencana umum tata ruang daerah, keselamatan dan kelancaran lalu lintas, kelestarian lingkungan, dan kemudahan bagi pengguna jasa. Penyelenggaraan fasilitas parkir untuk umum dilakukan oleh pemerintah, badan hukum negara atau warga negara. Penyelenggara fasilitas parkir untuk umum dapat memungut biaya terhadap penggunaan fasilitas yang diusahakan.
 Landscape
Pemandangan terdiri dari fitur yang terlihat seperti luas tanah, termasuk elemen-elemen fisik seperti bentang alam, unsur-unsur hidup flora dan fauna, unsur-unsur abstrak seperti pencahayaan dan kondisi cuaca, dan unsur-unsur manusia seperti aktivitas manusia dan lingkungan binaan.
b. Lingkungan Interior
Merupakan penampilan di dalam sebuah perusahaan. Dalam merancang lingkungan interior harus dapat menampilkan suasana yang nyaman dan aman bagi pelanggan.
Fasilitas yang mempengaruhi terbentuknya suatu lingkungan fisik yang berasal dari dalam antara lain :
 Desain interior
Adalah profesi yang kreatif dan solusi - solusi teknis yang diterapkan dalam struktur yang dibangun untuk mencapai lingkungan interiornya. Desain di ciptkan sebagai respon terhadapdan terkoordinasi dengan kode dan persyaratan peraturan dan mendorong prinsip – prinsip lingkungan yang ada di dalam ruangan.



 Peralatan
Adalah segala keperluaan yang digunakan manusia untuk mengubah lingkungan sekitar, termasuk dirinya dan orang lain, dengan menciptakan alat-alat sebagai sarana dan prasarana. Oleh karena itu, peralatan merupakan hasil dari teknologi yang diciptakan manusia untuk membuat sesuatu, memakai dan memeliharanya untuk menopang dan mempermudah kebutuhan hidup manusia tersebut.
Perbekalan kantor merupakan sarana penting untuk menghasilkan pekerjaan kantor, tanpa ada perbekalan kantor tidak mungkin kantor menghasilkan sesuatu, karena pegawai kantor bekerja untuk mengolah bahan dengan sarana dan dengan peralatan kantor yang ada.
 Signage
Adalah setiap jenis grafik visual dibuat untuk menampilkan informasi kepada khalayak tertentu. Signage adalah setiap jenis grafik visual dibuat untuk menampilkan informasi kepada khalayak tertentu. Ini biasanya diwujudkan dalam bentuk informasi jalan yang dicari ditempat-tempat seperti jalan-jalan atau di dalam/di luar bangunan. Tanda-tanda ini ditampilkan pada eksterior dan interior yang digunakan sebagai label (nama perusahaan, departemen, dll) untuk penunjuk arah (seperti pintu masuk) dan menyampaikan aturan-aturan perilaku (tidak merokok, anak-anak harus disertai orang dewasa).

 Tata Ruang
Tata ruang mengacu pada cara-cara penyusunan mesin-mesin, peralatan, dan perabotan sesuai ukuran, bentuk dan fungsinya untuk memfasilitasi tercapainya tujuan pelanggan dan karyawan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu lingkungan fisik yang berasal dari dalam adalah semua keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja antara lain yaitu :
 Penerangan (Lighting)
Berdasarkan penelitian, cahaya lampu yang tidak memadai akan berpengaruh negatif terhadap ketrampilan kerja. Dalam melaksanakan tugas sering kali karyawan membutuhkan penerangan yg cukup, apalagi bila pekerjaan yang dilakukan tersebut memiliki ketelitian. Penerangan atau cahaya lampu harus pula disesuaikan dengan ukuran ruangan kerja serta kondisi mata karyawan.
Penerangan memiliki manfaat yang sangat besar bagi karyawan yaitu untuk proses kelancaran kerja, karena penerangan atau cahaya yang kurang cukup terang dapat menggangu penglihatan karyawan menjadi tidak jelas pada saat bekerja. Sehinnga pekerjaan mereka akan menjadi terhambat, banyak mengalami kesalahan, serta menjadi kurang efisien didalam melaksanakan dan menjalankan pekerjaan-pekerjaaan tersebut pada akhirnya tujuan perusahaan yang diharapkan akan sulit untuk dicapai. Oleh sebab itu perlu dipaerhatikan adanya penerangan atau cahaya yang cukup terang dan tidak menyiilaukan mata.

 Temperatur
Temperatur dan kelembaban dapat mempengaruhi semangat kerja kondisi fisik dan emosi yang dapat mempengaruhi motivasi kerja kerja karyawan. Temperature antara 73o F sampai 77o F cocok untuk ruang kerja dengan kelembaban antara 25% hingga 50%. Temperature yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kondisi fisik dan emosi karyawan.

 Sirkulasi Udara
Jika kondisi didalam kantor yang kemungkinan penuh dengan karyawan sangatlah perlu diperhatikan adanya pertukaran udara yang cukup terutama didalam ruangan kerja. Karena adanya pertukaran udara yang cukup akan memberikan kesegaran fisik bagi karyawan. Sebaliknya kurangnya pertukaran udara akan menyebabkan turunnya semangat kerja karyawan,sehingga tidak ada motivasi didalam melakukan tugas dan pekerjaan mereka.

 Kebisingan
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena dengan adanya kebisingan maka konsentrasi dalam berkerja akan terganggu. Sehingga pekerjaan yang dilakukan akan mengalami banyak kesalahan atau rusak. Dalam jangka panjangnya bunyi tersebut dapat menggangu ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dapat terjadi kesalahan dalam berkomunikasi dan akan berpengaruh pada emosi karyawan.

 Bau-bauan
Adanya bau-bauan yang dipertimbangkan sebagai “polusi” akan dapat mengganggu konsentrasi pekerja. Temperatur dan kelembaban adalah dua factor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian air conditioning yang tepat adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang mengganggu sekitar tempat kerja.

 Pewarnaan
Warna ruang kantor yang serasi dapat meningkatkan produksi, meningkatkan moral kerja dan menurunkan terjadinya kesalahan kerja. Penentuan warna dalam ruang kerja sangat mempengaruhi perilaku kerja. Oleh karena itu, pemilihan warna parlu disesuaikan dengan luas ukuran ruangan dan kondisi fisik ruang. Hal ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang – kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia. Di bawah ini terdapat daftar beberapa warna yang dapt mempengaruhi perasaan manusia.


http://iwandah.blogspot.com/2010/04/physical-evidence.html

5. Pramugari Garuda Dikontrak untuk Jaga Kualitas Layanan

Selasa, 27 April 2010 22:01 WIB 
       
Pramugari Garuda Dikontrak untuk Jaga Kualitas Layanan MI/Rommy Pujianto
MEDAN--MI: Pihak Garuda Indonesia menegaskan, penerimaan 1.000 orang pramugari tahun ini termasuk rekrutmen dari Medan dilakukan dengan sistem kontrak untuk menjaga kesegaran awak kabin menyusul target BUMN itu meraih bintang lima.

"Penerimaan pramugari itu sendiri juga dikaitkan dengan kebutuhan Garuda yang dewasa ini mengoperasikan minimal dua pesawat baru setiap bulannya," kata General Manager Garuda Indonesia Medan Muchwendi Harahap di Medan, Sumatra Utara, Selasa (27/4).

Tahun ini ditargetkan ada penambahan 24 unit pesawat baru masing-masing jenis Airbus 332 satu unit dan Boeing 738 sebanyak 23 unit. Untuk satu pesawat baru itu, kata dia, memerlukan enam orang pramugari yang diantaranya diharapkan diisi parmugari baru itu.

"Diharapkan ada pramugari yang lolos dari seleksi di Medan, dimana interview di sini dilaksanakan 29 April dan 17 Mei 2010," kata Muchwendi didampingi General Affairs Agus Salim dan Marketing Supervisor Widyo Pramono.

Adapun kriteria pramugari yang bisa masuk seleksi adalah wanita berusia 18-24 tahun dan belum menikah, pendidikan minimal SMA/kejuruan, tinggi badan minimal 160 cm, tidak berkacamata dan memiliki kemampuan berbahasa Ingris.

"Dengan pramugari baru tentunya kualitas layanan yang semakin bagus, Garuda berharap target menjadi perusahaan penerbangan berkualitas terbaik pada 2013 dan meraih predikat bintang lima pada 2014 tercapai," katanya.

Pramugari merupakan salah satu ujung tombak pelayanan perusahaan penerbangan, ujarnya menambahkan. (Ant/OL-03)


 http://www.mediaindonesia.com/read/2010/04/27/138925/23/2/Pramugari-Garuda-Dikontrak-untuk-Jaga-Kualitas-Layanan